Google search engine
BerandaBerandaAmarah di Bulangita: Pekerja Meradang, Penguasa Tambang Asal Boalemo Dituding Rampas Hak...

Amarah di Bulangita: Pekerja Meradang, Penguasa Tambang Asal Boalemo Dituding Rampas Hak Buruh”

infosiberindonesia.com-Pohuwato, 18 Juli 2025 – Aroma ketidakadilan semakin menyengat di kawasan tambang Desa Bulangita, Pohuwato. Para pekerja yang telah mencurahkan tenaga dan waktu lebih dari satu bulan kini hanya bisa menahan amarah, lantaran hak mereka atas pembagian hasil tambang tak kunjung diterima.

Ironisnya, tambang yang terletak di samping lokasi PETI milik Ibu Suci itu ternyata sepenuhnya dikendalikan oleh warga Paguyaman, Kabupaten Boalemo. Sosok bernama Opa Imbu disebut sebagai “penguasa lapangan” yang berperan sebagai kepala kerja atau kepala konsi, menentukan seluruh pembagian hasil tambang tanpa bisa digugat.

Salah seorang pekerja berinisial A menilai pemilik tambang AH alias Ka Mini hanya mementingkan keuntungan pribadi. Ia mencontohkan pembagian talang yang sangat timpang: talang pribadi sepanjang 30 meter, sedangkan untuk konsi pekerja hanya diberikan 12 meter.

“Kalau seperti ini terus, perselisihan pasti terjadi. Bisa saja adu mulut berubah jadi kontak fisik, karena kami merasa hak kami dirampas,” tegasnya dengan nada tinggi.

Senada dengan itu, pekerja lainnya berinisial IP meluapkan kekecewaannya. Ia mengaku merasa dibodohi oleh pemilik tambang AH dan kepala konsi Opa Imbu.

“Kami ini seolah dibodohi. Kerja sudah capek-capek, tapi hasilnya nggak jelas. Mau bicara keras takut diusir, mau diam saja hak kami tidak pernah diberikan,” ungkap IP dengan wajah kesal.

Kini, para pekerja khawatir jika hak mereka terus dikebiri dan suara mereka dibungkam, percikan api kemarahan akan segera berubah menjadi pertumpahan darah di tanah Bulangita, hanya karena upah kerja yang tak pernah mereka genggam.

Sementara itu, baik AH selaku pemilik tambang maupun kepala konsi Opa Imbu belum memberikan keterangan resmi. Saat hendak dikonfirmasi media di lokasi pertambangan, Opa Imbu justru memilih menghindar. (red)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments