Google search engine
BerandaBerita NasionalWarga Desa Juriya Geruduk Lokasi Tambang, Minta Excavator Dihentikan: “Kami Tidak Butuh...

Warga Desa Juriya Geruduk Lokasi Tambang, Minta Excavator Dihentikan: “Kami Tidak Butuh Emas, Kami Butuh Alam Kami Tetap Hidup!”

Infosibeeindonesia.com-Gorontalo —  Suasana Desa Juriya, Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo, mendadak tegang. Puluhan warga bersama penyuluh pertanian Kecamatan Bilato, Iskandar Nurkamiden, berbondong-bondong mendatangi lokasi pembuatan jalan yang diduga akan menjadi akses menuju area pertambangan emas tanpa izin pada Rabu, (23/10).

Dengan penuh emosi dan kepedulian terhadap tanah kelahiran mereka, warga meminta dengan tegas agar seluruh aktivitas dihentikan, termasuk operasi alat berat jenis excavator yang disebut-sebut didatangkan oleh pihak investor asing. Suara warga bergema memecah kesunyian kebun mereka yang hijau, menandakan penolakan keras terhadap proyek tambang tersebut.

“Kami tidak butuh emas, kami butuh alam kami tetap hidup!” teriak salah satu warga di tengah kerumunan yang semakin memanas.

Iskandar Nurkamiden, selaku penyuluh pertanian Kecamatan Bilato, menegaskan bahwa kehidupan masyarakat Desa Juriya selama ini bergantung pada sektor pertanian dan perkebunan. Ia khawatir, jika tambang emas benar-benar dibuka, keseimbangan alam yang menjadi sumber penghidupan warga akan rusak.

“Selama ini masyarakat Juriya hidup dari hasil bumi. Mereka menjaga alam dengan baik. Jangan biarkan investasi yang tidak jelas merusak apa yang sudah dijaga turun-temurun,” ujarnya.

Warga Juriya bersepakat menolak segala bentuk aktivitas pertambangan tanpa izin. Mereka menegaskan, tanah mereka bukan untuk ditambang, melainkan untuk ditanami dan diwariskan kepada generasi berikutnya dalam keadaan lestari.

Langkah warga ini menjadi simbol perlawanan masyarakat kecil terhadap ancaman eksploitasi alam, yang kerap datang dengan janji manis investasi, namun meninggalkan luka panjang di bumi pertiwi.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments