Google search engine
BerandaAdat Dan BudayaGawat! Di Gorontalo Ada 1 Desa 2 Pemimpin? Warga: Saya Sudah Sampaikan...

Gawat! Di Gorontalo Ada 1 Desa 2 Pemimpin? Warga: Saya Sudah Sampaikan Ke Bupati

Infosiberindonesia.com-Boalemo, 15 April 2025 – Isu terkait dugaan sikap arogansi oknum  pemerintah Desa Huwongo Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo terus bergulir.

Keterlibatan Istri Kepala Desa Huwongo, Sriwilin Abusama, sebagai sebagai ketua TP-PKK yang juga merangkap sebagai Kasie Kesejahteraan dilingkup pemerintah setempat terus menuai kritikan dari masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang warga Desa Huwongo yang enggan namanya disebutkan ke publik. Menurutnya Ibunda (sebutan untuk istri kepala desa) Sriwilin Abusama, seharusnya fokus kepada Tupoksinya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK. Asal sesuai tupoksinya, masyarakat tidak mempermasalahkan jika ia juga turut terlibat sebagai perangkat desa.

Bukan tanpa alasan, dirinya menilai peran istri kepala desa dalam lingkup pemerintahan justru melebihi kapasitasnya. Bagaimana tidak, sejumlah kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh kepala desa justru dikendalikan oleh istrinya.

“Yang penting dia sesuai tupoksinya masyarakat tidak keberatan. bunda Sriwilin masih bekerja sebagai aparat desa, seharusnya dia fokus di tim penggerak PKK. Semua pergerakan dikantor desa sudah Ibunda yang hendel.  Dan buktinya aparat desa dan BPD sudah banyak yang mundur” ungkapnya

Lebih lanjut ia menambahkan, istri kepala desa tersebut sering mengajak ribut perangkat desa lainnya.

“Aparat desa diajak berantam oleh ibunda. Dia ini aparat desa tapi melebihi jadi kayak singa lapar” tambahnya

Tak hanya itu, ia menegaskan bahwa hal tersebut sudah disampaikannya kepada Bupati Boalemo, Rum Pagau.

“Saya sudah sampaikan hal ini ke Bupati yang mana Desa Huwongo ini sudah dua kepala desanya. Contohnya, kalau ada rapat di Desa, ayahanda (sebutan untuk kades) harus dikasih tau duluan. Dia yang atur semua yang ada dikantor desa” tegasnya

Sementara itu, Ketua TP-PKK Desa Huwongo yang juga merupakan Perangkat Desa setempat, Sriwilin Abusama saat ditemui media dikantornya pada Selasa (15/4/2025) justru memperlihatkan sikap arogansinya kepada awak media.

Bukannya memberikan jawaban sesuai pertanyaan media, Sriwilin justru dengan arogan berdebat atas setiap pertanyaan yang diajukan.

“Oh kata-kata darimana? Kalau ditanya ke saya, mungkin itu tidak benar. Tapi kalau bisa hadirkan masyarakat yang mengatakan seperti itu” tantang Sriwilin dengan sombong

Tak hanya itu, ia menilai kedudukan Pers dan dirinya sama. Hal ini merupakan bentuk intimidasi dan perilaku arogan yang ia tunjukkan.

“Kenapa bapak sebagai media setelah mendapatkan berita merasa punya hak untuk mengklarifikasi. Saya ini menjelaskan sesuai yang ada di desa sekarang bapak alihkan lagi ke yang lain” jawab Sriwilin angkuh

Bahkan perkara awak media keliru dalam penyebutan Bhabinkamtibmas sebagai Babinsa, Sriwilin langsung memvonis pers sebagai pembohong.

“Bapak bilang informasi giat Jum’at bersih dari Babinsa, tapi saya telepon Babinsa katanya tidak benar berarti bapak ini bohong. Jadi kalau pers yang salah menyebutkan tidak harus diekspose? Tapi kalau aparat desa langsung diekspose?” Tuturnya keluar topik bahkan terkesan tak nyambung

Diakhir wawancara, Sriwilin  membantah isu yang beredar dimasyarakat tersebut.

“Seburuk-buruknya istri, apakah sampai hati melabrak suaminya didepan umum? Tidak kan. Apalagi seorang kepala desa” tambahnya

Menanggapi hal tersebut, Aktivis yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkar Pemuda Gorontalo (LSM LPGO), Iton Popa menyebut Sriwilin kampungan (Bahasa Daerah Gorontalo disebut Mangkage). Ia menambahkan bahwa informasi warga tentang kepala desa yang disetir oleh istrinya adalah hal yang tidak baik.

“Kalau menurut saya Ketua Tim Penggerak PKK itu dia mangkage (Kampungan) ya dengan jadinya suaminya sebagai kepala desa hingga dia sudah merangkap apa yang jadi tugasnya kades. Terinformasi dari warga, kades itu di setir oleh istrinya. yang pasti penilaiannya tidak bagus lah” tutur Aktivis senior tersebut

Lebih lanjut, Iton juga menyebut Sriwilin Arogan dan tidak paham aturan. Ia menambahkan seharusnya Sriwilin tau diri akan kapasitasnya.

“Ketua penggerak PKK ini orangnya arogan, karena yang pastinya dia tidak hanya mengedepankan mungkin emosi sehingga kita dari lembaga yang konteksnya ingin berkordinasi dengan beliau tapi beliau tidak sependapat karena memang tidak paham aturan dan seharusnya beliau itu harus sadar. memang hari ini kita belum tau seperti apa regulasi  aturan yang mengatur bahwa istri kades ini bisa merangkap perangkat desa namun tidak ada juga aturan yang mengatur istri kades harus jadi perangkat desa. Harusnya dia tau diri lah” tutur Iton

Tak hanya itu, Iton juga menyebut Sriwilin sombong, dan tidak paham undang-undang pers.

“Dia itu sombong, yang pasti sombong, mangkage dengan jabatan dan suaminya kepala desa. Seorang ibunda ini, seorang perangkat desa ini tidak paham akan kehadiran wartawan. Wartawan ini di anggap cari-cari masalah padahal sesuai perintah undang-undang wartawan itu punya payung hukum tersendiri. Jika ibunda ini tau, pasti bukan begitu tanggapannya. bunda ini tidak paham kapasitasnya jurnalis” pungkasnya

Diakhir penyampaiannya, Iton meminta pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Daerah untuk dapat menindaklanjuti polemik yang terjadi di Desa Huwongo tersebut.

“Pemerintah Kecamatan atau Pemerintah Daerah harusnya menindaklanjuti agar persoalan Desa Huwongo ini tidak melebar dan tidak bergejolak demi jalannya pemerintahan di desa ini. Yang pasti nepotisme ya, kalau potensi nepotisme ya itu ada potensi korupsi. Wajarlah warga bicara, wajarlah wartawan dan LSM mencari informasi, karena model pemerintahan di desa Huwongo ya Nepotisme. Karena ketua penggerak PKK itu merangkap jabatan dan juga setiap ada program istrinya yang jadi pelaksana kegiatan. Yang pasti di lihat dari sanksi sosial potensi korupsi” tutup Iton

Sementara itu, saat dihubungi media via telepon Camat Paguyaman, Joni Sutrisno S. Warrouw, menyampaikan akan menindaklanjuti isu tersebut.

“Kami juga baru tau soal ini, Insya Allah akan segera kami tindaklanjuti” jelas Joni

Pewarta Rey

Editor jujan

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments