Google search engine
BerandaAdat Dan BudayaKawasan Hutan Indung Liku 9 dijadikan Objek Perkebunan,Apakah dinas terkait Mengetahui......???

Kawasan Hutan Indung Liku 9 dijadikan Objek Perkebunan,Apakah dinas terkait Mengetahui……???

Infosiberindonesia.com Bengkulu, 12 mei 2025 – kawasan hutan lindung bukit daun atau liku 9 merupakan kawasan cagar alam yang terletak antara kabupaten Bengkulu Tengah dan kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, yang seharusnya dilindungi dan dijaga.namun sangat disayangkan kawasan hutan lindung liku 9 diduga malah dijadikan kawasan perkebunan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab dalam mencari keuntungan.

Pasalnya berdasarkan hasil investigasi tim awak media dilapangan ditemukan adanya pembabatan hutan lindung liku 9 oleh oknum untuk dijadikan perkebunan sawit yang luasnya diperkirakan mencapai hektaran dan termasuk berada dikawasan kabupaten Kepahiang, Jum’at (9/5).

Mendapati hal tersebut awak media mencoba mengkonfirmasi kepada beberapa orang masyarakat berjualan di sekitar lahan,yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan :
” Yang punya perkebunan sawit ini pak haji yang tinggal berada di Kepahiang,infonya lahan itu di beli entah dari yang punya kebun sebelum nya atau siapa kita kurang tau .”uangkanya”

Dengan adanya dugaan pembabatan cagar alam hutan lindung liku 9 untuk dijadikan perkebunan oleh oknum oknum tertentu, menimbulkan berbagai pertanyaan dikalangan masyarakat awam.apakah pemerintah provinsi Bengkulu maupun kabupaten khususnya Dinas BKSDA dan dinas kehutanan mengetahui hal tersebut,ataukah hutan lindung liku 9 yang seharusnya dijaga kelestariannya diperbolehkan untuk dibuka lahan dn dijadikan perkebunan.???

Membabat hutan lindung untuk dijadikan perkebunan memiliki dampak negatif yang signifikan bagi lingkungan, termasuk hilangnya fungsi hutan sebagai penyangga tata air, pengendalian erosi, dan pencegah banjir. Selain itu, kegiatan ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas udara, penurunan kesuburan tanah, serta hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan.

Sampai berita ini dilayangkan tim awak media masih berupaya mengkonfirmasi kepada dinas dinas terkait.

Pewarta(ad/tim)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments