Google search engine
BerandaBerita DaerahRevitalisasi di Sekolah SLB Negeri 4 Kota Bengkulu diduga Jadi Ajang Mencari...

Revitalisasi di Sekolah SLB Negeri 4 Kota Bengkulu diduga Jadi Ajang Mencari Keuntungan

Infosiberindonesia.com Bengkulu, 27 Oktober 2025 – Maraknya pemberitaan di media online terkait program bantuan revitalisasi dari kementerian Kemendikdasmen di provinsi Bengkulu yang menyita perhatian publik atas indikasi duga’an kurangnya pengawasan dan pekerjaan dikerjakan tidak sesuai spesifikasi RAB demi Mendapatkan keuntungan para oknum oknum pelaksana kegiatan.

Pasalnya, program revitalisasi yang dikerjakan langsung oleh pihak sekolah secara swakelola banyak ditemui dilapangan kurangnya pengawasan sehingga para pekerja sering kali tidak menggunakan alat pelindung diri dalam bekerja (APD K3),bahkan juga ditemukan adanya indikasi duga’an pekerjaan yang dikerjakan secara asal asalan,mulai dari material lama yang digunakan sampai dengan material yang diduga tidak sesuai dalam RAB.

Hal serupa diduga terjadi di SLB Negeri 4 kota Bengkulu, yang mana proses pekerjaan revitalisasi tersebut diduga minimnya pengawasan dari pihak yang terkait .

Berdasarkan hasil dari pantauan sejumlah awak media ,senin 27/10/2025, terlihat pekerjaan yang menggunakan anggaran dana APBN 2025 Rp. 1.716.938.000,00 diduga tidak sesuai dengan juklak dan juknis mulai dari pemasangan kerangka baja yang awalnya menggunakan Kerangka baja Merek Taso di oplos menggunakan merek sunplus,bahkan besi ukuran 12 yang digunakan untuk coran menggunakan besi cincin ukuran 6 dan penerapan APD/K3 yang tidak di gunakan.

Bahkan tidak sampai disitu saja,pekerjaan yang menggunakan alat molen tidak menggunakan papan kubikasi takaran.

Melihat hal tersebut awak media mencoba mengkonfirmasi kepada kepala sekolah SLBN 4 kota Bengkulu di ruangan kerjanya  yang mengatakan, “kalau mereka sudah mengerjakan sesuai aturan.”Jelas kepala sekolah.

Ditempat yang sama,ketua pelaksana menyampaikan,kepada awak media bahwa “untuk papan kubikasi takaran memang tidak digunakan karna memperlambat pekerjaan,dan untuk besi cincin memang menggunakan besi cincin 6 sudah sesuai dengan perencanaan”paparnya.

Lebih lanjut ketua pelaksana mengatakan bahwa,”kalau menggunakan merek taso semua yang ada anggaran nya tidak cukup karna harus membayar lagi pajak PPN,kebetulan juga pada saat memesan merek taso lagi kosong,yang penting sudah sesuai standar 75-75  lagian di Rab juga tidak disebutkan harus menggunakan merek taso dan kami mengerjakan sudah sesuai.”tegasnya”

Berikut yang menyita perhatian publik, Berdasarkan hasil analisa pada umumnya program kegiatan pembangunan revitalisasi yang ditemukan dilapangan menggunakan besi cincin yang ukurannya 8 bahkan APD/K3 tidak di terapkan dengan baik kepada para pekerja,hanya jadi pajangan. Padahal Penerapan K3 diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Dengan adanya temuan awak media dilapangan agar kiranya pihak Kemendikdasmen melalui tim teknis supervisi untuk dapat turun langsung ke sekolah SLB Negeri 4 kota Bengkulu  sehingga program revitalisasi tersebut yang diawasi ketat oleh aparat penegak hukum kejaksaan agung melalui Kejati dan Kejari kota Bengkulu dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan pemerintah pusat dan mencegah dari adanya indikasi duga’an tindak pidana korupsi.

Pewarta(ad/tim)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments