
Infosibeeindonesia.com-Boalemo — Cara Satlantas Polres Boalemo mengedukasi warga soal keselamatan kini berubah drastis. Tak lagi bergantung pada baliho, banner, tatap muka formal atau acara seremonial yang cenderung normatif. Program “Polantas Menyapa” justru masuk ke wilayah paling dekat dengan warga — lorong-lorong desa dan pusat keramaian.
Selasa, 4 November 2025, personel Satlantas mendatangi Desa Hungayonaa dan Desa Lamu, Kecamatan Tilamuta. Di sana, edukasi keselamatan tak lagi disampaikan dalam forum tertutup, tapi langsung kepada warga yang beraktivitas, di jalanan, di lapak, di tempat nongkrong.
Kasat Lantas Polres Boalemo, IPTU Maksensius Buluati, S.H menegaskan bahwa perubahan pola pendekatan ini bukan sekadar program manis di atas kertas:
“Kalau edukasi hanya berhenti di ruangan rapat, hasilnya tidak maksimal. Kita ingin relevan. Masyarakat harus kita temui di tempat mereka berada. Kesadaran keselamatan itu harus hidup — bukan hanya di spanduk.”
Program ini jadi bukti bahwa Satlantas Boalemo sedang menekankan pencegahan dini, bukan menunggu pelanggaran muncul dulu.
Respons masyarakat pun cukup mengejutkan, mayoritas justru senang karena bisa bertanya langsung, tanpa takut diperiksa atau dirazia.
Program ini rencananya akan dikembangkan ke wilayah desa lainnya, menjadikan edukasi keselamatan sebagai gerakan yang benar-benar “turun ke tanah”.
Karena keselamatan, di Boalemo, mulai hari ini, bukan lagi pesan formal.
Ia sedang dihidupkan langsung bersama masyarakat.


