
Infosiberindonesia.com Bengkulu,1 November 2025 – Lagi trending topik soal mencuatnya pemberitaan tentang duga’an pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi dibeberapa sekolah,proyek Revitalisasi program pembangunan yang dikucurkan dari Kemendikdasmen yang menggunakan anggaran dana APBN diwilayah provinsi Bengkulu.salah satunya diduga terjadi disalah satu sekolah SMAN 3 Bengkulu Tengah.
Adapun Bantuan proyek pembangunan revitalisasi di SMAN 3 Bengkulu Tengah yang dikelola secara swakelola meliputi pembangunan gedung baru,rehabilitasi 2 ruangan kelas, rehabilitasi ruangan ibadah dan pembangunan toilet/WC dengan anggaran mencapai kurang lebih 1 Miliar Rupiah yang terindikasi duga’an pekerjaan tersebut dikerjakan tidak sesuai spesifikasi RAB,dikerjakan asal jadi tanpa menggunakan alat penunjang seperti mesin molen untuk pengecoran dan lalainya pengawasan.
Pasalnya dari hasil pantauan tim awak media dilapangan pembangunan rehabilitasi Dengan anggaran kurang lebih 1 Miliar Rupiah tersebut ditemukan adanya pemasangan pelavon pvc yang menggunakan kerangka hollow dengan jarak yang diduga terlalu lebar melebihi jarak pada umumnya sesuai SNI 60 cm sehingga kualitas kekokohan pelavon pvc tersebut di pertanyakan demi menghemat biaya material untuk mendapatkan keuntungan.
Bahkan bukan itu saja bingkai kayu kusen lama hanya sebagian yang diganti didapati ada yang sudah keropos tapi masih di cat untuk dipergunakan.pengecoran rangka gedung baru tidak menggunakan alat pendukung seperti molen agar mendapatkan kualitas bangunan yang kokoh.diperparah lagi dilapangan tidak ditemukan satupun pekerja yang menggunakan alat pelindung diri(APD) k3.Rabu(5/11).
Melihat temuan yang ada dilapangan tim awak media mencoba menanyakan kepada salah satu pekerja apakah pekerjaan gedung baru kemarin menggunakan alat pendukung mesin molen,pekerja tersebut mengatakan kalau tidak ada menggunakan alat mesin molen dalam pengecoran.”ungkapnya”
Mendapati temuan tersebut sebagai fungsi kontrol sosial tim awak media mencoba mengkonfirmasi kepada kepala sekolah SMAN 3 Bengkulu Tengah bapak Enton Apiri, M.Pd.(5/11) diruang kerjanya yang mengatakan bahwa mana surat tugas kalian sebagai kontrol pembangunan revitalisasi yang dikelelola pihak sekolah.
“bapak banyak pertanyaan disini tugas dan fungsi bapak sebagai apa,di program pembangunan revitalisasi,surat tugas kalian mana dalam fungsi kontrol bantuan revitalisasi.”ungkap Enton dengan nada tegas”
Perkataan kepalah sekolah SMAN 3 Bengkulu Tengah terkesan menghalangi tugas wartawan dalam menjalankan tugasnya sebagai fungsi kontrol sosial seakan-akan tertutup terhadap publik.
Disisi lain ketua pelaksana kegiatan mengatakan kalau kusen yang keropos sudah diajukan untuk di ganti,karna waktu pengecatan baru kelihatan ternyata dalamnya sudah keropos semua.sedangkan untuk pengecoran bangunan baru memang tidak menggunakan alat bantu mesin molen karena sudah sesuai standar.”ujarnya”
Dengan adanya duga’an temuan tersebut agar kiranya Aparat penegak hukum khususnya kejagung melalui Kejati,Kejari Bengkulu dapat turun kelapangan mengecek dan menindak lanjuti dengan tegas apabila ditemukan adanya duga’an unsur tindak pidana korupsi yang merugikan negara dalam proses pekerjaan proyek Revitalisasi di SMAN 3 Bengkulu Tengah yang diawasi kejagung.
Pewarta(ad)


